Dua kelopak kembang api dari mimpi yang pilu jatuh secara perlahan di langit yang luas. Apakah kau yang sedang dalam perjalanan jauh melihat apa yang kulihat juga? Itu adalah cahaya dari kembang api yang sama. Meskipun terpisah, aku percaya dengan melihat cahaya kembang api yang sama kita berdua akan bertemu lagi suatu saat nanti. Aku bersenandung untukmu dengan segenap perasaan, apakah kau dapat merasakannya?
Seketika kembang api yang kita lihat meledak dalam sekejap dan ditelan langit malam yang hitam pekat.
Berkilauan, berkerlap-kerlip, melesatkan mimpi yang pilu, mekar jauh lebih tinggi. Perasaan cinta yang melindungi kita terdengar bergema dengan kencang. Setidaknya perasaan itu akan menjadi kuat, menjerit hingga kehilangan suaranya bersama dengan bunga-bunga yang terbakar di kebun yang tandus. Beberapa kali terdengar sejumlah kata nakal yang berantakan serta keraguan yang mengikatku perlahan mulai menghilang. Dapatkah kau melihat hari esok?
Kembali, kembang api yang kita lihat meledak dalam sekejap dan ditelan langit malam yang hitam pekat.
Berkilauan, berkerlap-kerlip, aku mulai meraih bunga mimpi yang pilu, perlahan tumpah ke genggamanku, membiarkan perasaanku terdengar olehmu seperti yang aku harapkan. Jika itu akan berakhir, setidaknya biarkan perasaan itu menjadi kuat hingga semuanya terbakar bersama dengan kembang api yang meledak ditelan langit malam yang hitam pekat.
Suatu hari kita akan bertemu setelah semua ini. Perasaan yang menghubungkan kita, dirimu, dan diriku. Selamanya kita berdua akan menjadi kuat bersama perasaan yang melindungi, terdengar bergema diantara sudut lorong ruangan yang kosong. Setidaknya aku percaya itu akan menjadi kuat, menjerit hingga kehilangan suaranya bersama dengan bunga-bunga yang terbakar di kebun yang tandus.
Seketika kembang api yang kita lihat meledak dalam sekejap dan ditelan langit malam yang hitam pekat.
Berkilauan, berkerlap-kerlip, melesatkan mimpi yang pilu, mekar jauh lebih tinggi. Perasaan cinta yang melindungi kita terdengar bergema dengan kencang. Setidaknya perasaan itu akan menjadi kuat, menjerit hingga kehilangan suaranya bersama dengan bunga-bunga yang terbakar di kebun yang tandus. Beberapa kali terdengar sejumlah kata nakal yang berantakan serta keraguan yang mengikatku perlahan mulai menghilang. Dapatkah kau melihat hari esok?
Kembali, kembang api yang kita lihat meledak dalam sekejap dan ditelan langit malam yang hitam pekat.
Berkilauan, berkerlap-kerlip, aku mulai meraih bunga mimpi yang pilu, perlahan tumpah ke genggamanku, membiarkan perasaanku terdengar olehmu seperti yang aku harapkan. Jika itu akan berakhir, setidaknya biarkan perasaan itu menjadi kuat hingga semuanya terbakar bersama dengan kembang api yang meledak ditelan langit malam yang hitam pekat.
Suatu hari kita akan bertemu setelah semua ini. Perasaan yang menghubungkan kita, dirimu, dan diriku. Selamanya kita berdua akan menjadi kuat bersama perasaan yang melindungi, terdengar bergema diantara sudut lorong ruangan yang kosong. Setidaknya aku percaya itu akan menjadi kuat, menjerit hingga kehilangan suaranya bersama dengan bunga-bunga yang terbakar di kebun yang tandus.
"Kembang api yang kita lihat meledak dalam sekejap,
ditelan langit malam yang hitam pekat,
menandakan kembang api terakhir yang terbang dan meledak pada malam itu."
ditelan langit malam yang hitam pekat,
menandakan kembang api terakhir yang terbang dan meledak pada malam itu."
Semoga kau dapat melihat apa yang kulihat barusan.
0 komentar:
Posting Komentar