Maret 03, 2016

Tentang Perempuan yang Spesial (Part 1)

(Postingan ini lanjutan dari 'Antara 1+1 Dengan 1-1': https://pukpukih.blogspot.co.id/2015/11/antara-11-dengan-1-1.html#more)

Hp ku bergetar. Ada pesan masuk. Muncul senyum di wajahku. Ya, itu pesan masuk darinya. Aku buka pesan itu, dan mulai membacanya.





"Aku boleh bicara?"

"Tentu. Kenapa?"

"Begini..."

"Iya?"

...

Aku belum mendapatkan pesan balasan lagi. Aku benar-benar dibuat penasaran olehnya. Apa yang ingin dikatakannya? Jantungku berdegup mulai memikirkan yang tidak-tidak. Di tengah lamunanku, pelayan tadi membawakan cappuccino yang telah kupesan.

"Ini cappucinonya. Selamat menikmati. Ngomong-ngomong, kenapa tadi bengong mas?"

"Ah iya makasih. I'm ok hehe."

"Oh yasudah. Saya tinggal kerja dulu ya mas. Lagi banyak pelanggan hehe."

"Oh iya, terima kasih. Selamat bekerja."

Pelayan itu pun berlalu. Pandanganku tertuju ke cappuccino dingin yang kupesan. "Sial, kenapa aku harus memesan minuman dingin ini?" Cappuccino dingin itu, rasanya makin membuatku membeku di tengah lamunan karnanya. Kembali aku mengecek layar hp ku. Belum ada balasan. Aku makin resah dibuatnya. Sebenarnya apa yang ingin dikatakannya? Aku kembali melamun memandangi layar hp ku.

Drrrt...

"You have a new message."

Ah! Akhirnya. Tanpa berpikir lagi, aku langsung membuka pesan itu.

"Kamu, kalau capek nunggu, bilang aku ya."

"Maksudnya? Ada apa tiba-tiba bilang seperti itu?"

"Aku hanya ingin bilang itu."

"Lalu?"

"Aku cuma takut kamu capek nunggu. Itu aja."

"Kehadiranku mengganggumu?"

Sial. Aku benar-benar makin membeku dibuatnya. Tanganku serasa tak kuat lagi memegang hp. Cappuccino dingin yang kupesan juga belum kuminum setetes pun. Aku menyukaimu, tapi (mungkin) aku siap kamu naksir laki-laki lain. Terserah padamu. Aku juga belum tau kamu naksir siapa. Di pikiranku terbesit, bisa saja, maksud dari perkataannya, "Kamu, kalau capek nunggu, bilang aku ya." itu, mungkin dia terganggu dengan kehadiranku. Mungkin kehadiranku membuatnya tak nyaman, juga untuk laki-laki yang dia taksir.

"Bukan begitu. Aku cuma bilang, kalau kamu capek nunggu bilang aku."

"Jangan mikir gitu. Aku berhenti kalau kamu naksir laki-laki lain. Bukan, bukan berhenti, tepatnya aku tetap suka. Aku akan tetap mendoakanmu."

"Terimakasih banyak."

Hanya jawaban itu yang kudapat. Aku gagal faham seperti halnya bocah kecil mlongo. Sebenarnya apa maksud dari "Terimakasih banyak" itu? Apakah dia berterimakasih karna aku bersedia menunggunya? Atau dia berterimakasih karna aku bersedia berhenti kalau dia naksir laki-laki lain? Sial. Aku hanya bisa menjawab pesannya dengan,

"Sama-sama. Aku tetap menyukaimu."

0 komentar:

Posting Komentar