Band emo asal New Jersey, U.S, My Chemical secara mengejutkan merilis single baru berjudul The Foundations of Decay. Single tersebut dirilis pada 13 Mei 2022, menandai kembalinya mereka berempat ke industri musik.
FYI, My Chemical Romance pernah memutuskan bubar pada tahun 2014. Alasan bubarnya My Chemical Romance pada saat itu karena Gerard selaku frontman dari My Chemical Romance mengakui jika mereka sudah tidak menemukan lagi kesenangan dalam bermusik serta mungkin para personel mulai tidak satu visi-misi. Gerard Way sendiri juga merupakan sebuah kreator dari serial Netflix berjudul Umbrella Academy yang sukses menjadi serial hits di Netflix. My Chemical Romance memutuskan untuk reuni kembali pada November 2019, pada saat itu mereka sudah menggelar satu konser di Los Angeles namun setelahnya pending dikarenakan kondisi pandemi Covid-19.
Lalu, tidak ada angin, tidak ada hujan, tidak ada rumor apapun, secara mengejutkan My Chemical Romance merilis single baru yang berjudul The Foundations of Decay. Lagu tersebut menceritakan perjalan mereka selama di industri musik. Sampai tulisan ini dibuat, lagu The Foundations of Decay sudah pernah dibawakan secara live oleh My Chemical Romance di Eden Project, 16 Mei 2022.
Lagu The Foundations of Decay menandai comback-nya My Chemical Romance ke industri musik setelah bertahun-tahun vakum. Lagu berdurasi 6 menit yang membuka kisah baru mereka, versi baru dari My Chemical Romance, sebuah masterpiece yang terlahir kembali. Ada satu part favoritku di lagu The Foundations of Decay ini. Pada menit 4:00, "The gulitiness is yours, you must fix your heart." Suara khas Gerard berpadu dengan melodi dari Ray dan Frank, terdengar sangat epic! Rasa dari lagu The Foundations of Decay seperti lagu-lagu pada album Three Cheers for Sweet Revenge dipadukan dengan lagu-lagu pada album The Black Parade. Semua terasa sangat pas, membawa kembali nuansa emo awal tahun 2000-an.
My Chemical Romance
The Foundations of Decay
(Lirik dan Terjemahan)
See the man who stands upon the hill
"Lihatlah pria yang berdiri di atas bukit itu,"
He dreams of all the battles won "Ia memimpikan semua pertarungan yang telah ia menangkan."
But fate had left it's scars upon his face
"Tapi takdir telah meninggalkan bekas luka di wajahnya,"
With all the damage they had done
"Dengan semua kerusakan yang telah mereka perbuat."
And so time, with age, he turns the page
"Dan begitulah waktu, seiring bertambahnya usia, ia mulai membalik halaman,"
Let the flesh submit itself to gravity
"Membiarkan daging di tubuhnya hanyut dengan sendirinya dalam gravitasi."
Let our bodies lay
"Biarkan tubuh kami berbaring sejenak,"
While our hearts will stay
"Sementara hati kami akan tetap terjaga."
Let our blood in vein
"Biarkan darah dalam tubuh kami mengalir,"
Feel forgotten pain, now
"Merasakan rasa sakit yang terlupakan ini, sekarang,"
If your convictions were a passing phase
"Jika keyakinanmu hanya sebatas itu,"
May your ashes feed the river in the morning rays
"Semoga abumu menghidupi sungai di terangnya cahaya pagi."
And as the vermin crawls
"Selagi para hama itu mulai merangkak,"
We lay in the foundations of decay
"Kami berbaring di dasar pembusukan."
He was there, the day the towers fell
"Ia berada di sana, hari dimana menara itu jatuh."
And so he wandered down the road
"Ia tampak linglung menyusuri jalan tersebut."
And we would all build towers of our own
"Dan kami mulai membangun menara kami masing-masing,"
Only to watch the rooms corrode
"Hanya untuk melihat tiap ruangan itu hancur."
But it's much too late
"Tapi semuanya terlalu terlambat."
You're in the race, so we'll press
"Kau ada di sebuah perlombaan, jadi kami mulai menekan,"
And press 'til you can't take it anymore
"Menekan hingga kau tidak mampu menerima tekanan ini lagi."
Let our bodies lay
"Biarkan tubuh kami berbaring,"
While our hearts will stay
"Sementara hati kami akan tetap terjaga."
Let our blood in vein
"Biarkan darah dalam tubuh kami mengalir,"
Feel forgotten pain
"Merasakan rasa sakit yang terlupakan ini."
And if by his own hand his spirit flies
"Dan jika jiwanya melayang karena perbuatannya sendiri,"
Take his body as a relic to be canonized, now
"Ambil tubuhnya sebagai peninggalan untuk dikanonisasi, sekarang,"
And so he gets to die a saint
"Jadi ia dapat mati sebagai orang suci,"
But she will always be the whore
"Tapi ia akan selalu terlihat buruk."
(You look stressed out!)
"Kau terlihat depresi!"
Against faith (antihero)
"Melawan keyakinan (antihero)"
Against all life (as if it must be pure)
"Melawan semua kehidupan (seolah-olah semuanya harus murni)"
Against change (we wander through the ruins)
"Melawan perubahan (menyusuri reruntuhan itu)"
We are free (the guiltiness is yours)
"Kami bebas (rasa bersalah itu adalah milikmu)"
You must fix your heart
"Kau harus mulai perbaiki hatimu."
And you must build an altar where it rests
"Dan bangunlah sebuah altar untuknya beristirahat."
When the storm decays and the sky it rains
"Dimana badai mengoyak dan langit mulai menghujani,"
Let it flood, let it flood
"Biarkan itu banjir, biarkan itu menggenangi,"
Let it wash away
"Biarkan semuanya terhapus."
And as we stumble through your last crusade
"Dan ketika kami terseok-seok melintasi peperangan terakhir itu,"
When you welcome your extinction in the morning rays
"Ketika kau menyambut kepunahanmu di bawah cahaya pagi,"
And as the swarming calls, we lay in the foundations
"Dan saat ketika semuanya bersorak, kami mulai berbaring di dasar."
0 komentar:
Posting Komentar