Juli 25, 2015

Gamers, Pilih Ori Atau Bajakan?

Halo, gamers? Ikut nimbrung sini gih. Kalian termasuk user mana? Ori atau tani alias bajakan? Coba baca postingan ini sejenak.


Ngomongin soal game, pasti ada 2 sisi, developer yaitu pembuat (ex: KONAMI, UBISOFT, ROCKSTAR, dll), ada juga pengguna/user. Tapi di sini aku bukan bahas soal si developer nya, melainkan si user nya. Oke lanjut ke bawah.

User/pengguna ini ada 2 macam. Ya, ada user ori dan user tani, alias penikmat bajakan. Soal bajakan, pasti opini orang-orang akan menganggap mereka user bajakan adalah orang-orang brengsek yang tidak bisa menghargai karya orang lain, benar? But, please shut up for a while and read this, 'Pengguna bajakan juga punya alasan'.

Di sini, aku ambil contoh game bola dari KONAMI, yaitu PES. Siapa anak cowok yang gak demen bola? Jika ada, perlu ditanyakan kejantanannya. Eh maaf. Maksudnya, sebagian besar cowok pasti demen sama bola. Oke ini fix, tidak bisa diganggu gugat. Kalian para cewek, cobalah mengerti, sepak bola itu keren juga punya nilai seni di setiap pergerakan bolanya. Setuju?

Jadi begini...

Ada seorang user PES, dia iseng mention ke salah satu orang Indonesia yang terlibat langsung dalam pembuatan PES, tepatnya dia bekerja di perusahaan game di Jepang, ya, KONAMI. Sang user PES ini mention minta tolong tambahin timnas Indonesia di PES mengingat user PES di Indonesia memang sangat banyak, dan begini jawabannya,

"Pengen juga (adding Indonesian Team), user PES di Indonesia memang banyak banget. Tapi yang main ori, berapa banyak dari 'banyak'?"

Faham? User PES di Indonesia kebanyakan masih pakai versi tani, alias bajakan, termasuk aku sih. Well, pergerakan nominal dolar di Indonesia yang tidak stabil menyebabkan harga satu game PES di Indonesia sampai sekitar 600k atau bahkan lebih, yah katakan saja di nominal segitu. Mungkin terlalu mahalnya harga itu yang menyebabkan user PES di Indonesia lebih memilih bajakan. Atau mungkin juga ada beberapa yang khawatir terlanjur beli mahal segitu, ternyata gameplay sama fitur yang ditawarkan tidak sesuai harapan. Well, oke, bajakan memang tidak menghargai developer, tapi untuk kita yang uang masih minta orang tua, harga 600k terlampau mahal untuk satu game. Tapi untuk mereka yang berpenghasilan, masih pakai bajakan, nah itu yang memalukan. Tapi andai harga tidak sampai 600k, pasti usaha beli ori kok, benar bung?

Memang, user bajakan memang tidak tau diri, maunya enaknya saja, gratisan. Postingan ini bukannya membela diri atau gimana, statemen yang mereka katakan memang tidak seluruhnya salah. Tapi, untuk kita yang duit masih minta orang tua, mereka pasti berpikir nominal sekitar 600k lebih, itu bisa dimanfaatkan untuk yang lebih bermanfaat daripadanya hanya untuk membeli satu buah game. Benar bukan?

Sedangkan ori, pasti dong lebih oke dari segi fiturnya. Kw aja ngga akan setara dengan ori, apalagi bajakan. User ori biasanya akan dimanjakan dengan fitur online dan update resmi dari sang developer. Bagai surga dunia dah di rumah sudah kantongin game ori, ga perlu nunggu lama download atau ribet patch sana-sini. Beli ori, juga berarti menghargai kerja keras developer. Orang baik pasti dukung ori hehe. Oke deh coba kapan-kapan cicip ori, kalau ada duit pasti kok.

But, keep going untuk para developer game-game dunia! Kita user tani juga berusaha nabung buat beli ori kok, tapi waktu nabungnya itu, kok rasanya gak nambah-nambah hehe.

Sekian dulu postingan kali ini,

Salam hangat,

Faqih Allif.

1 komentar:

Miliana mengatakan...

lebih suka game ori sih

seo search engine optimization

Posting Komentar