Juli 09, 2015

Patah Hati: Masalah Klasik Anak Remaja

Halo, kembali lagi, aku penulis yang lagi magang. Kali ini aku pengen berbagi cerita tentang virus yang bernama 'Patah Hati'. Terkhusus untuk kalian yang 'sedang' patah hati, ataupun kalian yang 'pernah' patah hati, coba baca ini sebentar, mungkin 5 menit kalian akan terbuang untuk membaca postingan ini. Jika kalian menyayangi 5 menit kalian, pilihlah, ingin membaca postingan ini atau tinggalkan.

Patah hati. salah satu masalah klasik yang sering dijumpai anak remaja, karena anak remaja sendiri identik dengan virus yang bernama 'Jatuh Cinta', bukan virus baru, virus itu telah lama hinggap di kalangan anak remaja, benar kan? Patah hati, penyebabnya ada berbagai macam, penyebab paling besar, lihat foto di atas. Ya, cinta tak berbalas.

Tak semua cinta tak berbalas itu buruk. Terkadang, cinta tak berbalas adalah cara Tuhan untuk mengingatkanmu agar tak salah dalam menaruh hati lebih jauh lagi. Cinta tak berbalas, mengajarkanmu jika kau harus berbenah lebih baik untuk membuat lawan jenismu jatuh hati padamu. Berbenah di sini bukan hanya dalam penampilan, juga berbenah dalam diri, temukan apa yang kurang. Kau perlu waktu untuk berinstropeksi diri. Aku ada sebuah quote dari sebuah novel karya Nuril Basri, judulnya 'My Favorite Goodbye',

"Cinta bisa begitu indah jika kutuliskan lewat kata-kata, lebih menarik daripada kenyataannya. Namun, mengenalmu, aku jadi mengerti, bahwa cinta adalah permainan menyakiti hati." 

Ya, cinta bisa begitu indah ketika kau menuangkannya dalam bentuk tulisan. Orang-orang yang membacanya bakal merasa iri, mengapa kisah cintamu bisa begitu indah, bahkan mungkin lebih indah dari yang kau sendri rasakan. Namun patah hati, adalah sebuah permainan yang menyakitkan hati. Mungkin kau menyesal mengenal orang yang telah membuatmu patah hati. Tapi di sini, aku tidak. Aku bersyukur bertemu dan mengenal sesorang yang dapat membuatku patah hati, bahkan dua kali.

Nah, sekarang aku ingin bercerita tentang kisahku. Aku yang tak terlalu faham dengan masalah hati, akan bercerita. Duduklah dan biarkan aku bercerita. Aku, baru saja patah hati untuk kedua kalinya pada orang yang sama, dan itu terjadi baru-baru ini. Kisahnya cukup rumit, aku menyukainya, dia menjauh, aku yang buta menjadi tak terkontrol, akhirnya aku malah berpacaran dengan perempuan lain tanpa rasa suka sekalipun. Aku minta maaf, untukmu yang telah menjadi pelarian serta pelampiasanku, maafkan aku, karena aku masih sadar kau adalah anak manusia, makannya aku putuskan dirimu. Itu yang terbaik. Kembali lagi, setelah putus, karena aku tidak bisa membohongi perasaanku, aku masih menyukai perempuan yang sebelumnya hinggap, dan dia kembali lagi. Kupikir semua sudah kembali. Kami sering berhubungan lagi lewat sosial media, kami sering berpapasan di sekolah, kadang juga kami mengobrol bila ketemu, terasa sudah kembali.

Hari demi hari, rasanya dia semakin jauh. Aku lelah. Ingin rasanya lupakan keinginan hati, namun tak inginku menyerah. Haha namanya juga cowok. Benar, dia menjauh (lagi). Aku bertanya kenapa, dia akhirnya menjelaskannya dengan panjang lebar. Aku bingung membalas dengan apa pesannya itu, tapi yang pasti aku balas dengan kondisiku yang saat itu rasanya 'gak karuan'. Rasanya, benar-benar ingin menyerah dengan apa yang dikatakan hati. Aku lelah.

Namun, entah kenapa, aku kembali keras kepala ketika dia menyuruhku untuk move on. Tidak, aku menolaknya, aku menolak untuk jatuh hati pada yang lain. Aku masih mengharapkannya. Bukan, aku bukan mengharapkannya untuk menjadi pacar. 'Aku takut pacaran lagi.' Aku ingin menjadi sesuatu yang lain untuknya, sesuatu yang spesial. Jujur, kali ini aku benar-benar jatuh hati, rasanya beda dari yang sebelum-sebelumnya.

Sebelumnya, aku selalu ditemani kakakku, dia tau semua kisah konyolku yang 'mencoba' mengenali seperti apa cewek itu. Kai kecil, hanya bisa membuat mereka patah hati. Kakakku, Aysha nee-chan, selalu marah karena itu, "Kai tidak boleh mempermainkan perasaan perempuan lagi!". Ketika kakak pergi, dan Kai kecil tumbuh menjadi anak remaja pada umumnya, dia jatuh hati, labil, dia mengulangi kesalahannya, 'Mempermainkan Hati Perempuan'. Aku menyesal karena itu, dan tanpa diduga, dia pun juga singgah juga di hidupku yang kacau. Namun kali ini beda, mengenalnya, dia mengubahku. Dia benar-benar mengubah pandanganku, lebih tepatnya, dia mengubah hatiku yang labil. Hontou ni daisuki, arigatou. Kali ini, aku berkomitmen, untuk tidak lagi labil dalam urusan jatuh hati, kurasa aku menemukan apa yang kucari, kau seperti potongan 'puzzle' terakhir yang terbelengkrah dan akhirnya kutemukan.

Aku berkomitmen, dan ternyata, aku patah hati lagi karenanya, haha. Aku mengiriminya sebuah pesan, yang kurang lebih seperti ini,


"Aku bukan ingin menjadi pacarmu. Aku ingin menjadi sesuatu yang lain, sesuatu yang spesial, bukan cowok lain. Aku harus membuat perempuan itu tersenyum, atau bahkan jatuh hati?"

Aku malu. Aku tidak percaya diri mengiriminya pesan seperti itu. Aku berharap dapat, membuatnya jatuh hati? "Jangan bercanda! Memangnya kau pikir siapa dirimu bodoh?", aku terus mengulang-ngulang kalimat itu dalam kepala kecilku ini, rasanya ingin meledak. Aku tak pantas mengatakan itu. Apakah dia sadar, kata 'perempuan itu' disana yang kumaksud, tentu dirinya. Akhirnya aku mendapat pesan balasan darinya, dan itu cukup membuatku lega. Entah feeling konyolku benar atau salah. Aku menghargai balasan pesanmu itu. Hontou ni, arigatou ya.

Tapi untuk sekarang, aku ingin sedikit melupakan tentang masalah hati. Aku sudah kelas 3 SMA, harus fokus kejar PTN. Bukan berarti, aku melupakannya. Aku takkan bisa. Kalaupun tak berbalas, aku harus menerima, dan "Sadar kini cinta tak berbalas.".

Aku tidak menyesal menyukaimu, aku beruntung dan senang bisa mengenalmu. Kau yang benar-benar dapat mengubah hati, aku berterimakasih. Aku masih menyukaimu.

Salam hangat,

Faqih Allif.

0 komentar:

Posting Komentar