Tanpa meninggalkan kenangan yang telah ditinggalkan.
Inilah perpisahan.
Aku terbangun sendirian pagi itu, terngiang akan suaranya. Dengan mata terpejam aku membayangkan waktu yang telah kita habiskan bersama.
Siapakah yang salah? "Aku tidak tau."
Atau bukan salah siapapun? "Mungkin."
Aku yakin walau berulang-kali mencoba untuk bersama, meski hingga bertahun-tahun lamanya, pada akhirnya kita tetap akan berpisah. Karena aku tak bisa berbuat apapun, "Selamat datang kembali." tanpa sadar aku mengatakannya, aku tau seharusnya bukan kalimat itu yang kuucapkan.
Kembali, aku terbangun sendirian pagi itu, tiba-tiba teringat tentang dirinya, terbayang hari-hari bersama dengannya ketika menghabiskan waktu berdua saja.
"Karena ini salahmu, benar kan?"
Ataukah karena ini salahku? "Mungkin."
Aku yakin walaupun berulang-kali mencoba untuk bersama, meski hingga bertahun-tahun lamanya, perpisahan adalah ujung jalan yang menanti kita. Karena aku tak bisa berbuat apapun, "Selamat datang kembali." lagi-lagi kalimat itu tak sengaja terucap.
Aku yakin ada sangat banyak hal yang tidak kumengerti karenanya sulit bagi kita untuk saling memaafkan. Akan tetapi, jika hari yang penuh kebahagiaan bagaikan hari penuh penderitaan, bagaimanapun semua sudah terlanjur terjadi.
Aku yakin walaupun berulang-kali mencoba untuk bersama, aku yakin sekali walaupun berulang-kali mencoba bersama, meski hingga bertahun-tahun lamanya, pada akhirnya kita tetap akan berpisah. Karena aku tak bisa berbuat apapun, "Selamat datang kembali." tanpa sadar aku mengatakannya, aku tau seharusnya bukan kalimat itu yang kuucapkan.
Karena semuanya terasa dingin di sini.
0 komentar:
Posting Komentar