Dirimu, dan akhir musim panas. Impian masa depan, serta cita-cita besar kita, tak akan kulupakan. Empat atau lima tahun lagi, di bulan Januari, kuyakin kita akan bertemu kembali.
Kenangan ini, kenangan bersama, itu yang terindah. Waktu itu, tak kusangka kita saling bertemu, di teras depan kelas. Aku mencoba memanggilmu, "Issho ni kaerou." Tapi suaraku mendadak menghilang. Aku hanya terpaku, meski merasa malu dan mulai menyembunyikan wajah di balik tas, sesungguhnya, sangat, sangat senang diriku waktu itu, walaupun suaraku mendadak hilang ketika hendak memanggilmu. Berpapasan saja sudah cukup.
Ah, indahnya kembang api mekar di langit malam, sedikit hampa. Angin dan waktu mengalir beriringan. Betapa bahagianya, betapa senangnya, melalui banyak perjalanan, di tempat yang selalu kita tuju, menjadi seperti markas rahasia kita berdua.
Dirimu, dan akhir musim panas. Impian masa depan, serta cita-cita besar kita, tak akan kulupakan. Hingga saat terakhir, dengan sepenuh hati, "Terimakasih" pun kuserukan. Aku menyadarinya. Dengan menahan tangis dan tetap tersenyum, kita berpisah. Mengharukan. Sayonara. Kenangan itu yang terindah.
Betapa sedihnya, betapa sepinya, melalui banyak perselisihan, di tempat yang selalu kita tuju, tempat yang seperti menjadi markas rahasia kita berdua. Ketika kudengar kata perpisahan darimu, diriku tak berdaya. Surat akan kutulis. kau akan kutelepon, dan,
"Kumohon, jangan lupakan diriku."
Sampai kapanpun, di sinilah aku, di tempat kita berdua pernah menghabiskan waktu bersama, di tempat kita berbincang banyak hal, dan tertawa bersama, dan menangis bersama, saat memandang matahari terbenam, hingga muncul beberapa bintang perlahan. Air mata yang berlinang di pipimu, tak akan kulupakan. Hingga saat terakhir, dengan sekuat tenaga, tangan pun kulambaikan, juga tak akan kulupakan. Kuingin kebersamaan ini akan terbawa mimpi sampai kapanpun.
Kenangan itu yang terindah.
Sampai kapanpun,
Selalu sama.
Aku,
Kamu,
Impian masa depan,
Serta,
Cita-cita besar kita,
Tak akan kulupakan.
"Issho ni kaerou, Adinda."
...
"Suatu hari nanti, ayo pulang bersama, Adinda."
Aku menyayangimu.
0 komentar:
Posting Komentar