April 29, 2018

Ichiban no Takaramono

Setiap kali kita bertemu, kita hanya akan bertengkar. Meski begitu, itu adalah kenangan yang indah.

Kau telah mengajarkan semuanya padaku, tentang arti mencintai, juga arti mengikhlaskan, semoga aku takkan takut lagi. Meskipun terasa sulit, aku dapat menggapai kebahagiaan, untuk itu.



Meski sendiri, aku akan terus mencoba melangkah, meskipun jika itu menyakitkan. Aku pasti akan terus membawa mimpi yang kulihat bersamamu. Bersama denganmu begitu spesial, hanya denganmu dan bukan siapapun. Namun, ketika aku bangun di pagi hari, kau sudah tidak ada di sana.


Aku merasa kita baru saja bersenang-senang. Mungkin hanya aku yang merasa seperti itu. Sempat terbesit penyesalan karena telah mengenalmu, namun aku sudah tidak menyesalinya lagi. Seperti perasaan setelah festival berlangsung, rasanya sepi, namun kini saatnya untuk pergi.


Aku akan pergi kemanapun dengan hal yang telah kupelajari di sini. Akan kutunjukkan bahwa impian dapat bahagia denganmu di masa depan dapat menjadi nyata. Meskipun kita berpisah, seberapa jauh pun kita berpisah nantinya, walaupun kau dengan tangan yang lain sekalipun di sana, aku akan tetap hidup pada pagi yang baru, dan bersiap memulai segala sesuatu tanpamu, namun masih saja dengan perasaan yang sama.



Meski sendirian, aku akan tetap melangkah maju, meskipun jika rasanya aku ingin mati. Namun aku mendengar suaramu mengatakan padaku untuk tidak menyerah dan jangan ingin mati, karena kau akan menemaniku nantinya. Entah, mungkin itu hanya perasaanku. Meskipun menyakitkan, meskipun aku menangis dalam kesendirian. Jauh di dalam hatiku, aku merasakan kehangatanmu.


Berubah dan terus mengalir, waktu itu sementara. Apa yang terjadi setelah ini? Aku tidak tau. Aku tidak ingin menerka lebih jauh, hanya ingin percaya dengan mimpi yang aku percayai. Namun ketika aku mencoba menutup mata, aku merasa dapat mendengar tawamu dekat denganku.

"Bagaimanapun, kini hal itu telah menjadi kenangan yang paling berharga untukku."

0 komentar:

Posting Komentar