Agustus 23, 2016

Lembaran Baru, Masa Kuliah

Masa kuliah. Sekarang aku bukanlah anak sekolah lagi. Sudah saatnya meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama di masa SMA, dan memulai chapter baru, sebagai Mahasiswa. Aku siap.

Aku bukanlah anak yang pintar dalam segala bidang. Aku bukanlah anak dengan IQ tinggi yang dengan mudahnya lolos masuk PTN. Aku gagal tembus PTN, dan aku akan berkuliah di sebuah Perguruan Tinggi Swasta di daerah Semarang. Sedih? Pasti. Pasti. Rasanya kehilangan semangat untuk kuliah, bahkan sebelum aku merasakan apa itu kuliah.

Berapa kali usahaku untuk coba tembus PTN? Diawali dengan STAN. Gagal. SBM? Gagal. UM Undip gel. 1 & 2? Gagal. UM UNS? Gagal. Patah semangat? Aku tidak bisa bohong. That's the moment when I really wanted to kill myself. Kenapa aku bisa sebodoh ini?

Ketika aku mendapat kalau teman-teman SMA ku ada beberapa yang lolos di PTN yang aku coba, rasanya, antara aku harus senang mereka lolos, atau sedih kenapa aku bisa sebodoh ini. Faktor 'bejo'? Entahlah. Aku percaya mereka pintar. Aku sadar, usahaku belum maksimal. Untuk tahun depan akankah aku coba lagi? Mungkin saja.

Keterpurukan. Itu yang aku rasakan. Benar-benar terpuruk rasanya. Menyalahkan diri sendiri. Membodoh-bodohkan diri sendiri. Rasanya sedih. Tapi hidup harus terus berlanjut kan? Aku beruntung punya keluarga yang selalu menyemangatiku, teman yang selalu mensupport, dan dia, perempuanku yang selalu tau bagaimana caranya untuk membuatku kembali semangat. Terimakasih. Terimakasih banyak. Aku beruntung memiliki kalian. Memilikimu.

Tak masalah kuliah di PTS. Semua ada jalannya. Sekarang yang harus dilakukan hanyalah menjalani yang ada dengan serius. Jangan main-main. Aku sadar aku sudah bukan anak sekolahan yang bisa santai kapanpun. Aku harus meninggalkan kebiasaan burukku di masa SMA, yaitu malas. Aku harus berubah. Ini lembaran baru. Ini diriku yang baru.

"Saatnya membuka lembaran baru, masa kuliah.
Aku siap."

0 komentar:

Posting Komentar