April 01, 2014

Helena

Ini hanyalah pengembangan kata dari lagu Helena karya My Chemical Romance. Penggabungan juga antara judul lagu lainnya. Bisa disimak, dan dinilai.

Helena, kemarin aku bertemu dengannya di sebuah taman. Kulihat dia sedang duduk sendiri memandang langit. Aku menyapanya dan bertanya, "Mengapa kau sendirian disini?". Dia hanya tersenyum lalu mengalihkan pandangannya pada langit lagi. Sejak saat itu, kami dekat, dan aku mulai menyukainya. Gadis cantik yang periang, itu yang terlukis di pikiranku sejak bertemu dengannya.

Tapi pada suatu hari, aku menemuinya di taman pertama kali kami pernah bertemu. Disana dia menangis dan memandang langit. Aku tau ada yang salah dengannya, biasanya dia periang. Aku mendatanginya dan bertanya, "Kau kenapa?". Dia hanya memandangku, dan seketika air matanya menetes. Dia mengatakan padaku jika dia baru saja divonis dokter mengidap penyakit kanker. Sontak aku terkaget, aku sangat tak menyangka itu. Aku hanya bisa duduk terdiam. Dia lalu melanjutkan, "Bagaimana ini?! Akankah aku mati?!". Aku hanya dapat menghiburnya dengan kata-kata manis yang biasa diucapkan orang-orang, karena sebenarnya aku tak dapat berkata-kata lagi. Dia melanjutkan lagi, "Dan jika aku mati, apa yang akan kau lakukan?". Aku hanya terdiam. Dia menangis dan berteriak, "Aku tanya, apa yang akan kau lakukan?!". Aku hanya dapat menjawab, "Entahlah. Aku tak tau". Dia melanjutkan tangisnya, aku hanya dapat terdiam. Seketika, dia berkata, "Suatu saat nanti, mau kah kau menguburku bersama seluruh warna favoritku? Kini dilihat saja aku sudah menakutkan, dan aku tau aku takkan dapat menikah sekarang. Kasih, tolonglah jaga dirimu baik-baik. Karena satu-satunya harapan untukku adalah kau seorang". Mendengar itu, aku hanya dapat meraih tangannya dan berkata, "Ya, aku akan terus ada untukmu".

Setelah sore yang pilu di taman tempat kami pertama kali bertemu, besok paginya aku mendapat kabar, jika Helena, telah meninggal. Seketika aku menangis, tanganku gemetar, aku ambil motor, dan segera menuju rumah Helena. Sesampainya di sana, aku hanya menangis, aku tak dapat mempercayai apa yang baru saja kulihat, banyak sekali terpapar papan "Rest in peace" di depan rumahnya. Segera aku masuk rumahnya, dan menyempatkan sebentar untuk melihat wajahnya, untuk yang terakhir kalinya. Aku kembali menangis, "Secepat ini kah kau pergi? Karna yang terberat disini adalah kehilanganmu!". Setelah semua itu, aku menjalani hidup seperti biasa, membosankan. Ini tak adil! Tuhan memisahkan ku dengannya terlalu cepat! Aku merindukan gadis periang itu ada di sini, bersamaku.

Tags: My Chemical Romance, MCR, Helena, Cancer, Dead, The Only Hope For Me Is You.

0 komentar:

Posting Komentar