Juni 26, 2013

Review: Awalnya Dapat Tembus SMPIT Harapan Bunda?

Hmm begini, awalnya pun saya tidak tau apa itu SMPIT Harapan Bunda, letaknya dimana, seperti apa sekolahnya, bahkan saya sempat kaget saat di beritahu ibu saya jika saya akan mengikuti tes masuk yang hanya memperebutkan sisa 3 kursi saja di SMP itu.

Pada awalnya saya sempat grogi, tapi pemikiran saya pada saat itu 'jalani saja'. Orang tua juga inginnya saya sekolah di sana, jadi harus maksimal. Dan akhirnya di hari selanjutnya, saya pun datang ke lokasi (Spanda) untuk melakukan tes masuk. Saya benar-benar kaget karna jalan masuknya yang sangat jauh (800m). Saya sempat tidak yakin dengan lingkungan di sana, dan saat sampai di lokasi, saya pun masuk dengan kondisi 'ling-lung' alias bingung tidak tahu apapun.

Lanjutnya saat mengikuti tes, masuk Perpustakaan, dan saya terkejut karna teman SD (Pindahan) saya juga mengikuti tes itu, ya, dia adalah Bahiy. Saya menjadi semakin grogi 'apakah saya dapat masuk SMP ini?'. Alhamdulillah, pada akhirnya Allah mengijinkan saya bersekolah di sana.

Pada tahun pertama, saya benar-benar merasa tidak betah dan ingin segera 'out' dari Spanda. tapi entah kenapa perasaan itu seakan memudar di tahun kedua. Saya sudah mulai betah berada di Spanda. Dan saya pun tanpa sengaja mengenal perempuan cantik, pintar, juga baik. Itupun dengan cara yang cukup unik yakni saya saat itu sedang promo alamat blogger saya secara besar-besaran. dan akhirnya saya mendapat respon darinya. Walau saat itu saya belum tau siapa dia sebenarnya. sebut saja dia 'Orchid'. Saya pun mulai naksir dengannya, hahaha. Juga saya mengenal kakak kelas tepatnya pada saat itu dia sudah alumni, bahkan dia sekarang sudah saya anggap kakak saya sendiri. dia yang mengajariku banyak hal untuk menjadi lebih baik. walau terkadang dia pun mudah emosi. dia adalah kakak yang paling saya sayangi, kak 'Aysha'.

Di tahun ketiga, tepatnya tahun terakhir saya berada di sana, saya sempat berfikir 'cepat sekali waktu berlalu?'. Di tahun terakhir ini saya benar-benar merasakan adanya tekanan besar. Saya mulai menyadari itu dan mulai mengalihkan fokus pada belajar, belajar, dan belajar. Saya sangat menggemari pelajaran bahasa, terutama bahasa Inggris. Namun saya tidak suka dengan hal-hal yang bersifat hitung-hitungan (Mat-Fisika). Meski begitu saya tetap berusaha menyukai kedua mata pelajaran itu. Haha walau pada akhirnya memang kurang memuaskan. Tapi itu sudah usaha saya sendiri. Tidak ada contek mencontek.

Dan tidak terasa jika sekarang saya sudah berpisah dengan angkatan yang saya anggap menakjubkan (GENESIS). Haha begitulah, waktu memang tak mengenal kata kembali. Terimakasih untuk kalian semua. Salam hangat dari saya, Faqih :) . sekian~

0 komentar:

Posting Komentar