Februari 21, 2022

The Canonical Five

Postingan ini lanjutan dari postingan sebelumnya, masih membahas topik seputar Jack the Ripper. Sebelum membaca postingan ini, ada baiknya apabila kamu membaca postingan sebelumnya mengenai siapa itu Jack the Ripper karena pada postingan ini aku akan membahas tentang legenda The Canonical Five, korban resmi dari pembunuhan tragis yang dilakukan oleh Jack the Ripper pada tahun 1888 di distrik Whitechapel, London Timur.

Sebelumnya mari cari tau dulu apa itu The Canonical Five?  Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, Jack the Ripper mungkin telah membunuh banyak korban, tetapi korban yang benar-benar terbukti dan diyakini sebagai korban dari pembunuhan yang dilakukan oleh Jack the Ripper adalah 5 (lima) orang, kemudian kelima korban tersebut dikenal dengan sebutan The Canonical Five. Kelima korban berprofesi sebagai wanita penghibur/PSK. Kelima korban memiliki kesamaan perlakuan yakni tubuh mereka sama-sama dikoyak oleh Jack the Ripper. Lalu sebenarnya siapa saja kelima korban resmi dari pembunuhan yang dilakukan oleh Jack the Ripper yang dikenal dengan sebutan The Canonical Five? Mari kita bahas.

Korban pertama dari pembunuhan Jack the Ripper bernama Mary Ann Nichols yang terjadi pada tanggal 31 Agustus 1888 pukul 3.40 am, tubuh Mary Ann Nichols ditemukan di kawasan Buck's Row, Whitechapel, oleh seorang pria bernama Charlles Allen Cross yang pada saat itu ia mengatakan bahwa ia melihat sebuah bungkusan di ujung jalan Buck's Row, selain Charlles Allen Cross ada satu pria lain yang juga melihat sebuah bungkusan di ujung jalan Buck's Row, pria itu bernama Robert Paul. Mereka berdua kemudian sepakat untuk langsung menghubungi polisi. Kemudian polisi datang dan mengidentifikasi korban, ketika diperiksa kondisi tubuh Mary Ann Nichols ditemukan dalam keadaan mengenaskan dimana ditemukan luka sayatan pisau yang dalam di leher serta punggungnya serta organ-organ dalam tubuh korban dikeluarkan dari tubuhnya. Polisi juga percaya jika korban baru saja meninggal sekitar 30 menit yang lalu. What? Berarti kemungkinan si Jack the Ripper masih ada di sekitar tempat kejadian bersama dengan Charlles Allen Cross dan Robert Paul.

Sekitar seminggu berlalu sejak kematian tragis Mary Ann Nichols, muncul korban kedua yang diyakini merupakan korban pembunuhan yang dilakukan oleh Jack the Ripper bernama Annie Chapman pada tanggal 8 September 1888 pukul 6.00 am. Mayat Annie Chapman ditemukan di 29th Hanbury Street oleh John Davis, seorang warga lansia yang tinggal di sekitar 29th Hanbury Street. Hampir sama seperti Mary Ann Nichols, punggung serta tenggorokannya juga digorok dengan pisau namun disini kesadisannya meningkat dikarenakan sang pembunuh mengambil rahim dari korban. Saat diidentifikasi, seorang ahli bedah dari polisi yang bernama George Baxter Phillips mengatakan jika sang pembunuh ini memiliki wawasan mengenai anatomi tubuh manusia dikarenakan sang pembunuh mengetahui bagaimana cara mengangkat/mengeluarkan rahim dari tubuh wanita secara sempurna.

Dua minggu setelah kematian tragis dari Annie Chapman, tepatnya tanggal 27 September 1888, kantor berita pusat Whitechapel menerima sebuah surat dari seseorang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dari kedua korban sebelumnya. Isi surat yang dikirim oleh sang pembunuh kurang lebih seperti mencemooh kinerja polisi, isi suratnya kurang lebih seperti ini, "Pimpinan yang terhormat. Saya selalu mendengar polisi akan berhasil menangkap saya, tetapi mereka belum berhasil. Saya tertawa ketika mereka terlihat sangat pintar dan seolah-olah berbicara bahwa mereka telah berada di jalur yang tepat dalam menangkap saya. Saya memberikan kesempatan bagi wanita-wanita itu menjerit sebelum kematiannya." Pada penutup surat itu, ia berkata, "Pisau saya sangat indah dan tajam, dan saya ingin segera bekerja apabila saya mendapatkan kesempatan. Semoga beruntung. Hormat saya, Jack the Ripper."

Setelah diterimanya surat tersebut, Polisi dan masyarakat Whitechapel memercayai jika surat tersebut adalah surat dari pelaku pembunuhan dua pelaku sebelumnya yang menjuluki dirinya sendiri Jack the Ripper.

3 (tiga) hari setelah diterimanya surat tersebut, tepatnya pada tanggal 1 Oktober 1888, korban ketiga dari pembunuhan yang dipercaya dilakukan oleh Jack the Ripper pun ditemukan. Pada pukul 01.00 a.m dini hari, korban yang bernama Elizabeth Stride. Korban ditemukan di kawasan Berner Street oleh salah satu penduduk lokal bernama Louis Diemschutz. Penyebab kematiannya adalah satu sayatan yang memotong arteri utama di sisi kiri leher dari Elizabeth Stride. Tidak adanya mutilasi di perut Elizabeth Stride menyebabkan ketidakpastian apakah pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku yang sama yakni Jack the Ripper atau apakah ada hal lain yang membuat pelaku tidak memutilasi perut korban seperti kedua korban sebelumnya. Namun hingga saat ini pembunuhan terhadap korban Elizabeth Stride diyakini dilakukan oleh pelaku yang sama yaitu Jack the Ripper. Fakta yang mengejutkan adalah seperti korban pertama dari pembunuhan Jack the Ripper, kematian Elizabeth Stride diyakini baru terjadi 30 menit yang lalu tepatnya pukul 00.30 a.m.

Sekitar 45 menit setelah ditemukannya mayat Elizabeth Stride yang merupakan korban ketiga dari pembunuhan yang dilakukan oleh Jack the Ripper, ditemukan korban keempat tidak jauh dari lokasi pembunuhan terhadap Elizabeth Stride, tepatnya di kawasan Mitre Square, London. Korban keempat tersebut bernama Catherine Eddowes. Korban ditemukan dalam keadaan sangat mengenaskan, tenggorokannya terputus dan perutnya robek karena luka yang panjang, dalam dan bergerigi. Tidak hanya itu, ginjal kiri dan bagian rahim dari korban telah diangkat. Korban ditemukan oleh seorang pria bernama Joseph Lawende ketika ia tengah melewati alun-alun bersama dengan kedua temannya. Tak lama sebelum pembunuhan terjadi, Joseph Lawende beserta kedua temannya mengakui jika mereka melihat seorang pria berambut pirang berpenampilan lusuh dengan seorang wanita yang diyakini adalah korban, Catherine Eddowes. Dikarenakan jarak waktu pembunuhannya yang singkat dan ditemukan di dua lokasi yang berdekatan, pembunuhan Catherine Eddowes dan Elizabeth Stride dikenal dengan istilah "double event". Bagian dari celemek yang penuh darah milik Catherine Eddowes ditemukan di pintu masuk sebuah rumah petak di Goulston Street, Whitechapel. Kini, kain celemek milik korban sudah pernah diteliti oleh ilmuwan menggunakan metode tes DNA untuk mengetahui sebenarnya siapa pelaku pembunuhan atau sosok asli dari Jack the Ripper, bisa dibaca di postingan sebelum ini.

Terakhir, tepatnya pada tanggal 9 November 1888, mayat kelima atau korban terakhir yang diyakini merupakan korban dari pembunuhan yang dilakukan oleh Jack the Ripper pun ditemukan. Korban bernama Mary Jane Kelly ditemukan di 13th Milles Court, dimutilasi tergeletak di tempat tidurnya.  Tenggorokannya telah dipenggal hingga ke tulang belakang serta perutnya hampir kosong dari organ-organ tubuhnya, bahkan jantung dari korban pun ikut diangkat.

Itulah kelima korban yang diyakini adalah korban-korban dari pembunuhan legendaris serta kejam yang dilakukan oleh Jack the Ripper dan dikenal dengan istilah The Canonical Five. Kelima pembunuhan dilakukan pada malam hari atau mendekati akhir pekan. Mutilasi menjadi ciri khas dari pembunuhan yang dilakukan oleh Jack the Ripper kecuali yang terjadi pada Elizabeth Stride. Mary Ann Nichols tidak kehilangan organ apapun, rahim dari Annie Chapman diangkat, Catherine Eddowes diambil rahim dan ginjalnya serta wajahnya dimutilasi dan terakhir tubuh Mary Jane Kelly dihancurkan dan wajahnya dirusak, meskipun hanya jantungnya yang hilang dari TKP.

0 komentar:

Posting Komentar