Juni 28, 2021

Bunga yang Kering

Mungkin, harusnya yang menemanimu saat ini bukan aku, kan? Kita berdua sudah lelah secara perasaan hingga tanpa disadari kita selalu bertengkar. Maafkan aku.

Aku selalu ingin membicarakannya. Mungkin, kita memang sudah tidak cocok lagi. Pada kisah ini, kisah yang hanya ada kita berdua, selalu hanya kau saja yang berbicara, iya kan? Mengapa? Aku sudah tidak mempunyai kata yang tertinggal. Mungkin juga saat ini perasaanku sedang lelah.

Jika suatu saat kita bertemu lagi di suatu tempat, apakah kita dapat menertawakan kisah kita dahulu? Meskipun aku tak dapat menjelaskan alasannya, hanya saja aku benci menangis setelah semuanya berakhir dan setelah kau tertidur lelap.

Suaramu, wajahmu, senyummu, tangismu, bahkan sifat canggungmu, semuanya, aku tidak pernah membencinya sedikitpun. Kisah kita bagaikan kebun yang berisi bunga yang kering karena hari-hari bersamamu, rasanya semakin memudar.

Mungkin lebih baik jika yang menemani kisahmu adalah orang lain. Aku takkan membuatmu menangis lagi. Kata-kata penyesalan seperti, "Mengapa kau melakukan itu?" juga takkan muncul lagi. Meski mungkin ini adalah perpisahan yang menyedihkan, waktu akan membuatmu melupakan semuanya. Dirimu yang sekarang harusnya sedang bersama orang baru yang lebih mengerti dirimu serta kecanggunganmu yang lucu itu. Apakah aku akan baik-baik saja setelah ini? Kuharap begitu.

Aku akan mengatakan ini. Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi, sedikitpun. Jangan mencoba untuk menghubungiku lagi karena aku masih belum bisa merasa nyaman setelah semua yang terjadi walaupun aku tau, aku takkan bisa menghiraukanmu sedikitpun. Mungkin suatu saat kalau kau menghubungiku, aku akan membalasnya walau sedikit.

Suaramu, wajahmu, senyummu dan tangismu masih membekas di pikiranku. Mungkin sekarang aku sedikit membencinya karena aku tidak bisa melangkah maju karenanya. Kebun ini sudah sepenuhnya kering, bunga-bunga itu sudah layu dan mati. Semoga dengan ini segera berlalu dan kebun ini akan menemukan orang yang tepat untuk merawatnya kembali sehingga bunga-bunga itu akan kembali bermekaran. Aku tidak ingin semuanya mati.

Jiwa yang jahat berayun di antara cahaya bulan seperti ada yang salah dengan diriku. Warna-warna yang kulihat saat bersamamu, merah, kuning, serta biru dalam hatiku mulai menghilang dalam kegelapan malam. Aku ingin selalu memanggil namamu, perasaan ini bagaimanapun masih meninggalkan bekas, hanya saja aku sudah tidak bisa melakukannya walaupun rasanya akan sedikit aneh hidup tanpa kehadiranmu. Aku akan mencoba berdamai terlebih dulu dengan diriku dan semua perasaan ini.

"Aku akan mencoba melanjutkan hidupku tanpamu, mulai dari sini."

1 komentar:

Miliana mengatakan...

bagus sekali kak suka banget bacanya

seo agency indonesia

Posting Komentar