Desember 03, 2021

Akhirnya Aku ke Psikiater

Halo. Semoga kalian yang membaca ini selalu dalam keadaan sehat, fisik maupun mental. Pada postingan kali ini, aku ingin berbagi sedikit tentang kondisi psikis yang aku alami selama satu tahun belakangan ini. Aku menulis ini bukan bermaksud meminta rasa iba atau apapun dari kalian yang membaca, aku hanya ingin bilang, kalau kamu memang mengalami sama persis dengan apa yang aku alami, sebaiknya segera datang ke Psikiater terpercaya di kotamu karena lebih cepat justru lebih baik dan jangan malu untuk datang ke Psikiater meminta bantuan terkait kondisi psikismu, itu akan sangat membantu.

Kemarin, tepatnya hari Kamis, 2 Desember 2021, akhirnya aku memutuskan untuk datang ke Psikiater dikarenakan kondisi psikisku yang memang cukup mengganggu produktivitasku sehari-hari. Oh iya, aku ini mengalami gangguan, apabila misal besok aku memiliki agenda yang cukup penting, malamnya aku bisa terjaga semalaman tanpa tidur padahal paginya aku harus bangun sepagi mungkin dan mempersiapkan diri untuk agenda pentingku itu. Diperparah, pasti asam lambungku naik dan menyebabkan muntah-muntah pagi harinya. Bahkan pernah juga aku terjaga hampir 3 malam dan paginya pun aku tetap tidak bisa tidur, jadi bisa dibilang selama 3 hari 3 malam aku tanpa tidur sama sekali.

"Hah? Serius? Apa nggak ngantuk?"

Ngantuk! Aku ngantuk banget. Sangat ngantuk. Tapi tiap aku coba tidur, otakku rasanya justru bekerja semakin keras. Jadi kalau aku menutup mata, otakku justru semakin berpikir. Aku mengibaratkan di dalam otakku ini seperti ada gerigi yang berputar. Ya berputar normal ketika kondisi psikisku sedang normal, tapi ketika psikisku terganggu, gerigi ini berputar semakin kencang hingga menyebabkan terjadi seperti gesekan-gesekan yang menimbulkan percikan-percikan api kecil.

"Kamu sejak kapan mulai merasakan gangguan itu?"

Sebenarnya aku mengalami ini semenjak lulus kuliah bulan Oktober tahun 2020. Ya, sudah satu tahun lebih aku menderita tetapi aku seperti menolak jika psikisku menderita. Aku menolak mengakui jika psikisku menderita tetapi pada akhirnya aku menyerah dan mulai mengakui, "Ya, psikisku memang sebenarnya cukup menderita." Penyebabnya apa? Mungkin dikarenakan aku lulus kuliah dan disaat itu pandemi Covid-19 sedang parah-parahnya, banyak karyawan yang di-PHK, serta mencari pekerjaan sedang sulit-sulitnya, ditambah aku melihat pencapaian teman-temanku yang rasanya mereka sudah melangkah sangat jauh meninggalkanku.

"Lalu, apa kata dokter?"

Kata dokter aku mengalami depresi yang cukup mengkhawatirkan. Ternyata aku ini selama ini depresi tapi aku ini engga sadar dan baru ketahuan sejak satu tahun kemungkinan pertama aku mengalami depresi. Dokter bilang aku sebenarnya terlambat baru datang kemarin ke Psikiater setelah mengalami depresi satu tahun lebih. Sifat perfeksionisku sebagai manusia juga menjadi salah satu penyebabnya. Perfeksionis itu bagus, tapi terkadang justru merepotkan diri sendiri. Saat ini juga aku sedang menjalani hidup dan pekerjaan yang tidak sesuai dengan passionku dan itu memang cukup berat. Dokter menyarankan jika aku tetap harus mengimbanginya dengan hobi yang menjadi passion/kesukaanku. Aku juga mudah sedih dengan tiba-tiba tanpa sebab, pernah menangis tanpa sebab dan alasan, rasanya hatiku lelah. Saat ini aku sedang menjalani pengobatan/rawat jalan dan harus kontrol rutin mulai sekarang. Apakah dengan begini berarti aku ini lemah? Ya, aku mengakui saat ini mentalku memang lemah dan aku menerima kondisiku itu. Semua pasti berproses.

Apabila kamu memang mengalami hal yang sama denganku, misal sering uring-uringan tanpa sebab, lebih parahnya ketika hal tersebut mengganggu produktivitasmu sehari-hari sepertiku hingga tiap pagi asam lambung naik tanpa sebab dan terjaga semalaman, atau ketika kamu merasa resah dengan apa yang sebenarnya yang mengganggumu saat ini dan tidak mempunyai solusi, kehilangan gairah menjalani kehidupanmu sehari-hari, janganlah malu untuk datang ke Psikiater karena lebih cepat lebih baik. Jangan ditunda hingga depresi berlarut-larut seperti yang aku alami saat ini.

Mulai dari sini semoga semuanya semakin membaik.

Semoga kamupun yang membaca ini juga sehat secara fisik dan mental.

Salam hangat,

Faqih

1 komentar:

sha mengatakan...

Hello, there. You must have been through a lot of difficult things. Im sorry for not being there.

Thankyou for fighting, Im proud of you. I really am.

Ah, lets meet up if you have a little idle time for me👋

Posting Komentar